Perubahan Iklim Belum Jadi Isu Utama yang Dibahas Politisi Pemilu 2024

Tia Dwitiani Komalasari
23 Oktober 2023, 15:17
Bangunan bekas pelelangan udang yang telah terendam di kawasan Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Selasa (17/10/2023). Bappenas mengungkapkan perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut antara 0,8 hingga 1,2 cm per tahun yang t
ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/sgd/tom.
Bangunan bekas pelelangan udang yang telah terendam di kawasan Pulau Cangkir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Selasa (17/10/2023). Bappenas mengungkapkan perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan permukaan air laut antara 0,8 hingga 1,2 cm per tahun yang terus terjadi di wilayah Indonesia akan mengancam lingkungan hidup 160 juta jiwa masyarakat pesisir.

Riset Monash Climate Change Communication Research Hub (MCCCRH) Indonesia Node bertajuk "Modelling the Indonesian Politicians’ Interests in Climate Change" menunjukkan akun media sosial (medsos) ketua partai politik minim berbicara soal perubahan iklim. Unggahan terkait perubahan iklim dari kalangan ketua parpol hanya 8% dibicarakan.

"Isu perubahan iklim yang dibicarakan politisi pun masih di taraf kebijakan dan tidak menyentuh dampak yang dirasakan langsung masyarakat," ujar Chair Monash Climate Change Communication Research Hub (MCCCRH) Indonesia Node, Ika Idris, melalui keterangan tertulis dikutip Senin (23/10).

Ika mengatakan, persentase tersebut jauh lebih rendah dibandingkan unggahan dari kelompok Menteri yang mencapai 80%. Padahal, perubahan iklim merupakan masalah global, krusial dan harus segera ditangani.

Hal inilah yang mendorong pusat penelitian Monash Climate Change Communication Research Hub (MCCCRH) Indonesia Node menggelar acara diskusi publik sekaligus peluncuran buku bertajuk “Navigasi Isu Perubahan Iklim di Pemilu 2024: Panduan Komunikasi untuk Para Politisi”.

Acara diskusi ini menghadirkan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, pengusung calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan Surya Tjandra, Juru Bicara capres Anies Baswedan dan calon wakil presiden (cawapres) Muhaimin Iskandar (AMIN).

Tanggapan Politisi

Juru Bicara Pasangan AMIN, Surya Tjandra, menilai, mayoritas masyarakat tidak tahu tentang isu perubahan iklim. Namun, politisi memiliki tanggung jawab untuk memulai dan mengedukasi masyarakat bahwa ini penting.

"Kuncinya adalah kolaborasi dan penting mengkombinasikannya dengan aksi nyata," ujar dia.

Sementara Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, menilai mengedukasi konstituen dengan isu perubahan iklim sangat menantang. "Berangkat dari pengalaman, yang mereka tangkap itu ya isu sandang, pangan, papan, " kata Rahayu.

Sementara Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, August Mellaz, mengatakan bahwa perubahan iklim terjadi secara global. "Termasuk masa depan Indonesia yang akan dipengaruhi dampak buruk perubahan iklim," ujar August.

Mengapa Isu Perubahan Iklim Penting Diangkat?

Isu perubahan iklim penting menjadi salah satu agenda kampanye di Pemilu 2024 karena dampaknya kian mencekam. Pakar Kesehatan Publik Monash University, Grace Wangge,  menilai banyak dari kaum muda yang mengalami gangguan kecemasan dan kesedihan akibat bencana terkait perubahan iklim.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...